“Amy Meninggal Karena Dokter Bedah Salah Membedakan Antara Organ Hati dan Ginjal”


Walau tahu resiko besar yang harus dihadapinya, akan tetapi Dr Adam Carter tetap memutuskan untuk mengakui kesalahannya. Padahal, dengan pengakuan ini, konsultan urologi ini sebenarnya sedang mempertaruhkan reputasi, nama baik dan kompetensinya sendiri.

Bukan hanya itu, dengan pengakuan jujur ini, Dr Adam Carter bisa saja dituntut secara hukum dan harus meringkuk di dalam penjara. Meski demikian, bagi Dr Adam Carter, kejujuran adalah segala-galanya dan kebenaran adalah suatu hal yang tidak dapat disembunyikan.

Dengan jiwa besar, Dr Adam Charter mengakui bahwa kematian Amy Francis, seorang janda berusia 77 tahun,  asal Newport, Inggris, adalah karena kesalahan dalam tindakan medis. Menurut Dr Adam Charter, saat operasi sedang berlangsung,di Royal Gwent Hospital, seorang dokter magang telah keliru membedakan antara organ hati dengan organ ginjal.

Seharusnya, organ yang harus diangkat adalah ginjal. Akan tetapi, dokter bedah yang sedang magang justru mengangkat organ hati yang sebenarnya dalam kondisi sehat. Akibatnya, terjadi pendarahan hebat, yang akhirnya merenggut nyawa Amy Francis.  

Pihak keluarga Amy Francis sendiri menyikapi pengakuan jujur Dr Adam Charter dengan penuh bijaksana. Alan, anak kandung Amy Francis, menyatakan bahwa pihak keluarga memutuskan untuk memaafkan kesalahan ini karena menghargai pengakuan jujur dan usaha pertolongan yang telah dilakukan oleh tim medis.  (diolah dari sumber: detikhealth.com)

Renungan

Alih-alih melarikan diri, menghindar dari tanggungjawab atau menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi, Dr Adam Charter justru berani mengakui kesalahannya dengan jujur. Bagaimana dengan kita, ketika terjadi keadaan yang menuntut tanggungjawab, pilihan apa cenderung menjadi pilihan kita? Apakah menghindar, melarikan diri, menyalahkan orang lain atau justru berani bertanggungjawab? (Bertinus Sijabat-Yogyakarta) 

Posting Komentar

0 Komentar