“Wow..., Ternyata Tanaman Saja Tidak Ingin Tanaman Lain Susah”

“Tetapi Engkau, ya ALLAH, Tuhanku, bertindaklah kepadaku oleh karena nama-Mu, lepaskanlah aku oleh sebab kasih setia-Mu yang baik!”
(Maz 109:21)
Fakta adanya bahasa komunikasi antar tanaman ditemukan dalam sebuah penelitian yang diadakan oleh tim peneliti dari Exeter University. Dalam penelitian ini, para peneliti memodifikasi gen kubis sehingga memicu keluarnya gas saat permukaan tanaman dipotong atau dilubangi.

Para peneliti menambahkan luciferase protein ke DNA sehingga emisi tanaman dapat dipantau melalui kamera. Luciferase protein menimbulkan cahaya kunang-kunang dalam gelap.

Saat daun tanaman kubis dipotong, ternyata kubis mulai memancarkan gas ‘jasmonat metil’ untuk memberitahi tanaman lain mengenai adanya bahaya disekitar kejadian. Dan tanaman lain langsung merespon adanya bahaya ini dengan memproduksi bahan kimia beracun pada daun untuk melindungi diri.
Adanya pesan dari tanaman yang satu ke tanaman lain menunjukkan adanya komunikasi yang terjadi antar tanaman. Meski sulit memahami bahasa tanaman ini, tetapi adanya respon terhadap bahaya mengungkapkan bahwa pesan yang disampaikan juga dipahami oleh tanaman lain.(diolah dari sumber: Acehtraffic.com)
Renungan
Tanaman yang mendapat gangguan berupaya menyampaikan pesan bahaya ini ke tanaman lain agar bisa melindungi diri. Tampak jelas, bahwa tanaman yang tersakiti tidak ingin tanaman lain juga mengalami sebagaimana rasa sakit yang dialaminya. Bukankah hidup ini menjadi lebih indah dan harmonis saat kita juga berusaha menyampaikan pesan yang membuat orang lain selamat, bahagia dan sehat? (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar