“Cinta Romantis Ala Obama Dan Michelle (1)”

Saat bertemu pertama kalinya, Michelle Robinson adalah seorang  mentor  bagi Barrack Obama. Saat itu, Michelle sudah menjadi seorang pengacara, sementara Obama masih berstatus mahasiswa tahun pertama di Fakultas Hukum Harvard University.

Meski mengaku sudah tertarik dengan Obama sejak pertama kali bertemu, tetapi Michelle tidak serta menjalin hubungan dengan Obama. Malahan, Michelle menerapkan serangkaian tes unik  terhadap Obama.

Lewat teman-temannya, Michelle berusaha mencari tahu tentang perasaan cinta Obama terhadap dirinya. Sementara, kepribadian Obama diperoleh  Michelle dengan bantuan Craig kakak kandungnya, seorang pelatih basket. Dalam penilaian Craig, Obama adalah pemuda yang percaya diri. 

Saat kencan pertama, pasangan Obama dan Michelle mengunjungi The Art Institute dan menonton film Spike Lee yang berjudul Do the Right Thing. Saat kencan pertama ini, keduanya saling berbagi es krim coklat  satu sama lain.

Sejak saat itu, hubungan cinta diantara keduanya semakin kuat. Bahkan, hubungan cinta ini masih terus bertumbuh walau keduanya terpisah jarak yang jauh satu sama lain.

Cinta kasih diantara keduanya terus bertumbuh seiring perjalanan waktu. Obama kemudian melamar Michelle pada tahun 1991, yaitu dua tahun sejak pertemuan pertama.

Saat itu keduanya sedang makan malam di restoran mewah Gordon, di Chicago. Ketika Michelle sedang ceramah mengenai pentingnya hubungan yang lebih serius, Obama memberikan sebuah kejutan yang romantis. Ceramah cinta ala Michelle disela dengan sebuah suguhan makanan penutup ala Obama.

Ternyata, kotak makanan penutup ini berisi cincin pertunangan dari Obama. Lamaran romantis ini adalah jawaban Obama atas ceramah cinta dari Michelle. Hidangan cincin lamaran inilah yang membuat Michelle terharu dan sangat tersentuh dengan romantisme Obama.

Renungan

Kemesraan pasangan suami-istri tampak jelas dalam kebersamaan yang tak terpisahkan satu sama lain. Walau tidak mudah, tantangan hidup terasa lebih mudah saat dihadapi dalam kebersamaan. (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar