“Benn, Harus Digelitik Agar Bertahan Hidup”

 “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” (Rom 5:3-4)   
Bayi yang lahir prematur ini menderita penyakit apnea. Suatu keadaan yang terjadi karena otot-otot dan system syaraf  bayi tidak sepenuhnya berkembang.

Penyakit apnea ini menyebabkan Benn, bayi berusia satu tahun ini, dapat berhenti bernafas selama beberapa kali setiap malam. Sebuah alarm akan berbunyi setiap kali napas Benn terhenti.

Saat berhenti bernapas, Norris, sang ibu, harus sering menggelitik telapak kaki, bawah dagu, dan perut Benn. Semua upaya ini harus dilakukan agar Benn bangun dan bernapas kembali.

Pada saat Benn lahir, beratnya hanya 800 gram. Tubuh Benn sangat kecil, sehingga para dokter menyatakan, bayi ini tidak mungkin bertahan hidup.

Tetapi ibu yang penuh kasih ini tetap melanjutkan perjuangannya untuk merawat Benn. Dan setelah mendapat perawatan intensif selama 18 minggu di Rumah Sakit Addenbrooke, akhirnya Benn diizinkan pulang kerumah. (diolah dari sumber:vivanews.com) 

Renungan

Selama kita masih hidup, selama itu pula masih ada harapan. Selama masih ada peluang, selama itu pula masih ada kemungkinan berhasil. Mari kita taburkan harapan dalam setiap situasi yang kita hadapi. (Bertinus Sijabat_Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar