“Bayi, Belajar Dari Sumber Yang Dapat Dipercaya”

“Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” (Ams 29:17)
Bayi memiliki kemampuan yang luar biasa dalam belajar. Bahkan bayi bukan hanya sekedar mampu mengingat, tetapi juga mampu memilih dan memutuskan  informasi  yang akurat.

Bayi belajar dengan cara mengingat  rekam jejak seseorang yang menjalin interaksi dengan dirinya. Dalam memori bayi, rekam jejak  seseorang dapat dibedakan menjadi jejak akurat atau tidak akurat.

Jejak yang akurat adalah contoh yang konsisten antara perbuatan dan perkataan. Sementara, jejak yang tidak akurat adalah contoh yang tidak konsisten antara perbuatan dan perkataan.

Secara sederhana, dalam menjalin interaksi dan hubungan dengan orang lain, bayi sangat peka dengan kejujuran atau ketidakjujuran. Meski masih kecil, bayi tahu apakah dirinya sedang diperdayakan atau sedang dikasihi dengan tulus.

Penelitian terhadap bayi yang berusia antara13  sampai 16 bulan diadakan oleh Peneliti dari Concordia University Montreal, Kanada,  untuk mengetahui mengenai cara belajar bayi. Hasilnya, bayi memilih belajar dari sumber yang lebih dapat dipercayai daripada yang tidak dapat dipercayai. (diolah dari sumber:antaranews.com)

Renungan

Hubungan yang sehat adalah hubungan yang dilandasi oleh kasih, kejujuran, dan keterbukaan yang mendewasakan satu sama lain. Tidak ada orang yang suka dipermainkan, dibohongi atau diperdayakan. Oleh karena itu, mari kita jalin hubungan yang sehat dengan orang lain,bahkan termsuk dengan bayi sekalipun, dengan landasan kasih, kejujuran, dan keterbukaan. (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar