“Anak Yatim Piatu Ini Dipaksa Menikah Dengan Pria Bersindrom Serigala”

“Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.” (Pengk 9:4)
Anita Sambhaji masih kecil, usianyapun baru 12 tahun. Tetapi, paman dan bibinya dengan tega memaksa Anita untuk menikah dengan seorang pria yang belum dikenalnya.

Tak ada pilihan lain bagi wanita yatim piatu ini, selain harus menerima pernikahan ini. Apalagi, sang pria mengancam akan membunuhnya, jika tidak mau menikah.

Anita bertemu pertama kali dengan calon suaminya pada hari pernikahannya. Saat itu, Anita sangat terkejut dan  ketakutan setengah mati melihat sang pria yang telinga, wajah, dan tubuhnya penuh dengan bulu.

Sang pria, yang menjadi suami Anita, ternyata menderita sindrom serigala  Hypertrichosis Universalis. Suatu kondisi langka yang memicu tumbuhnya rambut berlebih diseluruh tubuh.

Pernikahan Anita, saat ini berusia 40 tahun, menghasilkan enam orang anak perempuan. Dan ternyata, tiga orang putrinya mewarisi sindrom serigala Hypertrichosis Universalis  dari sang ayah.

Berbeda dengan wanita normal lainnya, tiga orang putri Anita memiliki rambut berlebih di wajah, telinga, dan sekujur tubuh. Bahkan tiga orang putrinya memiliki kumis dan jenggot.

Saat ini, setelah sang suami meninggal tiga tahun yang lalu, Anita, terus berjuang agar anak-anaknya bisa hidup normal selayaknya wanita lain. Anita Sambhaji, wanita yang tinggal di desa Pune, India ini, terus berjuang agar bisa mendapatkan biaya pengobatan laser bagi tiga orang putrinya.

"Jika memang ada yang melamar mereka, maka saya akan menyetujui. Tapi jika tidak ada, maka mereka tetap harus bekerja dan bertahan selama saya masih hidup," ujar Anita. (diolah dari sumber: surya.co.id dan detik.com)

Renungan

Tidak ada orang yang bisa memilih dimana dia lahir, dari orangtua yang mana, atau disuku apa. Sebagaimana Anita, begitu juga dengan kita. Tetapi satu hal yang luar biasa, ditengah berbagai kesulitannya, Anita terus berusaha memperjuangkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. (Bertinus Sijabat- Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar