“Saat Marah, Minumlah Jeruk Manis”

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah” (Yak 1:19)
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meredakan amarah. Diantaranya adalah dengan menarik napas dalam-dalam, mendengarkan musik yang lembut atau segera berolahraga fisik.

Selain itu, ada juga cara unik yang dapat membantu meredam amarah anda. Cara unik untuk menjadi sabar ini adalah dengan cara minum jeruk manis.

Eksperimen pembuktian pengaruh jeruk manis terhadap kesabaran ini dipimpin oleh Prof Brad Bushman. Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti dari Ohio State University ini, partisipan yang terdiri dari para pelajar dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan minuman jeruk manis dengan pemanis yang mengandung glukosa. Sementara kelompok kedua adalah kelompok
yang diberikan minuman jeruk manis dengan pemanis buatan yang tidak mengandung glukosa.

Setelah jeda selama enam menit, agar glukosa dapat diserap oleh darah, seluruh partisipan harus melewati uji reaksi. Masing-masing partisipan melakukan provokasi dengan suara berisik yang memekakkan telinga.

Hasilnya, kelompok pertama tampak lebih sabar dan tenang dalam menghadapi gangguan kebisingan. Sementara kelompok kedua terlihat tampak lebih agresif dan lebih mudah marah atas adanya kebisingan ini.

Memang, keadaan lebih sabar ini bukan terutama dipengaruhi oleh jeruk, tetapi oleh karena adanya kecukupan glukosa di dalam otak. Sementara keadaan yang lebih mudah marah terjadi karena adanya kekurangan pasokan glukosa kedalam otak.

Hal yang sama juga terjadi pada pasien penderita diabetes. Keadaan lebih agresif juga disebabkan karena terjadinya kelebihan pasokan glukosa yang mengganggu metabolisme, sehingga glukosa tidak sampai ke dalam otak. (diolah dari sumber: detikhealth.com)

Renungan

Faktor glukosa memiliki peranan penting dalam mempengaruhi kesabaran kita. Oleh karena itu, kemampuan kita dalam menjaga keseimbangan asupan glukosa yang masuk kedalam tubuh kita juga menjadi faktor sangat penting. Mari kita belajar hidup sabar dengan berani menerima kenyataan dan selalu berserah dengan selalu melakukan tugas yang menjadi bagian kita. (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar