“Mengasuh Anak, Tanpa Kaki dan Hanya Satu Tangan”

“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.” (1 Kor 13:4-5)

Cinta sejati yang tumbuh mekar  telah tertabur dihati  Melek dan Mehmed saat  keduanya berusia 14 tahun. Perasaan cinta itu hadir ketika Melek mengenalkan nilai-nilai Denmark pada Mehmed, yang baru datang dari Turki.

Melek adalah gadis cacat, yang tidak punya kaki dan hanya punya satu tangan. Meski demikian, Mehmed  tetap teguh dengan pilihan hati untuk menyunting kekasih pujaannya.


Tantangan muncul dari pemerintah Denmark yang menolak pernikahan mereka tanpa alasan jelas. Kondisi inilah yang membuat mereka harus menikah di Turki.

Kini, perasaan cinta keduanya lebih teruji lagi. Pasangan yang tinggal di Kopenhagen, Denmark  ini,  bahu  membahu dalam merawat  anak  mereka, Semih.

Walau cacat, Melek tetap berusaha untuk menjadi ibu yang baik. Begitu juga dengan Mehmed, pria ini selalu terlibat dalam perawatan sang anak. (Diolah dari sumber: republika.co.id)

Renungan

Mari kita ubah rintangan manjadi batu loncatan untuk melompat lebih lagi. Dengan cinta sejati, masalah dapat lebih mudah kita hadapi. Rintangan apa yang harus kita hadapi untuk memasuki level hidup yang berikutnya? (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar