Restitusi: Mengembalikan Uang Curian

“Restitusi: Mengembalikan Uang Curian”

Siapa menyembunyikan pelanggarannya
tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”(Amsal 28:13)


Biarlah sang waktu yang menjawabnya. Pernyataan klise ini seringkali kita dengar, ketika sebuah masalah belum ada jalan keluar terbaik yang jelas. Tetapi apakah memang benar bisa demikian?
*****

Kenyataanya, hal ini tidak berlaku bagi seorang pria yang akhirnya mengembalikan uang yang dicurinya. Bayangkan, selama 60 tahun, pria ini terus-menerus mengalami pergumulan berat akibat kesalahan yang belum diselesaikan dalam hidupnya.

Pria yang dirahasiakan namanya ini, walau wajahnya terekam CCTV toko, akhirnya menuntaskan semua kesalahan yang pernah dilakukannya dengan sebuah restitusi. Dengan kebulatan tekad, pria ini mengembalikan uang yang dicurinya setelah 60 tahun.

"Pada tahun 40-an, saya mencuri uang dari mesin kasir sejumlah USD20. Saya ingin mengembalikan uang tersebut sebesar USD100," demikian tulis surat tersebut.

Pria ini menyerahkan langsung seluruh uang restitusinya kepada manajer toko. Hal inipun berarti bahwa ia siap mempertanggungjawabkan semua perbuatannya lahir batin.

Bagaikan kisah Zakeus dalam Alkitab, pria ini bukan hanya mengembalikan sejumlah uang yang dicurinya. Pria ini mengembalikan lima kali lipat dari jumlah uang yang pernah diambilnya.(diolah dari sumber:kompas.com)

Renungan

Apa yang tidak pernah kita selesaikan dengan tuntas tidak akan pernah selesai. Sebelum semua masalah diselesaikan maka selama itu pula masalah masih tetap ada.

Bagaimana dengan kita, apakah kita sudah menyelesaikan masalah kita sampai tuntas? Apakah kita sudah mengakui kesalahan, dosa dan kekurangajaran kita yang membuat orang lain dan Tuhan kecewa?  (hamba-Nya: Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar