“Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.”(Yes 43:4)
Wanita ini tidak bisa hanya berdiam diri melihat kenyataan yang ada dilingkungannya. Hatinya sangat terusik dengan adanya perdagangan manusia yang terjadi daerah Nepal.
Perjuangannya memang tidak mudah. Bahkan untuk memberantas perdagangan manusia ini, Koirala harus keluar masuk rumah bordil di Nepal. Tidak cukup hanya itu, Koirala juga tanpa lelah berusaha menjaga perbatasan India-Nepal demi mencegah penyelundupan anak untuk bisnis pelacuran.
Koirala, dengan yayasan Maiti Nepal, telah berhasil melepaskan dan menyelamatkan lebih dari 12.000 orang wanita dari cengkraman perbudakan seks. Dilembaga yang dipimpinnya, wanita-wanita ini diberi pelatihan, bersekolah, mendapatkan perhatian penuh kasih, dan mengalami pemulihan diri.
Pelayanan tanpa pamrih dan penuh kepedulian Koirala, akhirnya menghasilkan buah manis. Saat ini pelayanannya mendapat dukungan dari DNA, sebuah lembaga anti perdaganagn anak di seluruh dunia.
Pengorbanan dan pengabdian yang telah dilakukannya sejak tahun 1993 ini, akhirnya mendapat sebuah pengakuan dari dunia Internasional. Pada tahun 2010, Annuradha Koirala, pada usia 61 tahun, memperoleh penghargaan ‘CNN Heroes Of The Year’ atas jerih payahnya memberantas perdagangan anak. (diolah dari sumber: vivanews.com)
Renungan
Peduli itu berarti berbuat dengan aksi nyata. Walau sulit, melelahkan, dan membutuhkan pengorbanan yang tidak mudah, Koirala telah menunjukkan perannya bagi sesamanya. Hal-hal apakah yang seharusnya kita perbuat sekarang demi keadaan sekitar yang lebih baik? (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)
0 Komentar