Hemat, Seorang Pelajar Berlari 30 km sehari!

“Hemat, Seorang Pelajar Berlari 30 km 
Sehari!”

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”(Fil 4:13)
 

Tidak ada orang yang dapat memilih kelahirannya: dikeluarga mana, disuku apa dan dibangsa mana. Kelahiran adalah misteri penciptaan yang merupakan hak prerogatif Allah.

Tetapi berbeda dengan kelahiran, kehidupan adalah masalah pilihan dan ketekatan hati setiap manusia yang menjalani. Disinilah letak perbedaan kehidupan  setiap orang: memilih menyerah atau berani menghadapi kesulitan dengan seluruh keberadaannya.

*****

Yan Mingqiang adalah anak yang hidup dalam keluarga miskin. Sudah miskin, kedua orangtuanya pun sakit-sakitan. Tapi keadaan ini bukanlah alasan bagi Yan Mingqiang untuk berkeluh kesah.

Meski menghadapi keadaan hidup yang serba sulit, Yan Mingqiang tidak merasa rendah,  marah atau  apalagi  menyerah. Pelajar pria berusia 19 tahun ini justru mampu menyiasati semua kesulitan yang ada menjadi suatu kesempatan untuk berbuat lebih.

Setiap hari, pelajar SMA di China ini, mengisi waktunya dengan belajar, bekerja dan merawat kedua orangtuanya yang hanya bisa berbaring ditempat tidur. Semua cara dan upaya yang dilakukan Yan Mingqiang adalah suatu bentuk kerinduannya untuk menyaksikan kesembuhan kedua orangtua yang dikasihinya.

Bahkan luar biasanya, setiap hari selama dua tahun penuh, Yan Mingqiang harus berlari sejauh 30 kilometer menuju sekolahnya. Hal ini dilakukan Yan demi menghemat biaya perjalanan sebesar 12 Yuan atau senilai dengan 12.000 rupiah.

Pengorbanan seorang anak yang menginspirasi ini bukan hanya menjadikannya sehat dan kuat. Lebih dari itu, Yan Mingqiang malah sekarang menjadi salahsatu pelari jarak jauh China yang memiliki masa depan cerah. (diolah dari sumber:vivanews.com)

Renungan

Yan Mingqiang mampu  menyiasati kesulitan hidup dengan pengorbanan, ketegaran dan  kekuatan hati yang teguh. Usaha yang tak kenal lelah, pantang menyerah dan penuh pengabdian ini suatu teladan yang baik bagi siapapun yang sedang berjuang menghadapi kesulitan.

Bagaimana dengan kita, apakah kita cenderung pasrah, menyerah dan mudah kalah? Mari mengikuti teladan Yan Mingqiang! (hamba-Nya:Bertinus Sijabat-Yogyakarta)


Posting Komentar

0 Komentar