“Berjalan Kaki Seminggu, Demi Kesembuhan Anaknya”

“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” (1 Yo 4:18)
 
Asiah Dagane tidak tahan lagi menyaksikan penderitaan anaknya, Minhaj Gedi Farah. Komplikasi anemia, kekurangan gizi, dan penyakit tuberkulosis sedang mengancam keselamatan nyawa Minhaj Gedi Farah.
Keadaan ini masih diperparah dengan bencana kelaparan yang sedang melanda kampungnya di Kismayo, Somalia. Tubuh Gedi Farah sudah sangat memprihatinkan, matanya melotot  tampak lebih besar dari wajahnya. Ukuran tubuhnya kurus kering bagaikan kerangka hidup.

Asiah pun harus mengambil keputusan berani. Demi keselamatan buah hatinya, Asiah Dagane harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki selama seminggu menuju kamp pengungsi Daadab, Kenya.

Usaha yang penuh dengan pengorbanan dan perjuangan Asiah tidak sia-sia. Berkat bantuan badan  amal International Rescue Committee (IRC), Minhaj Gedi Farah berhasil diselamatkan dari kematian.
Anak yang diperkirakan hanya punya harapan hidup 50 % ini selamat setelah  diberi makan intensif Plumpynut (pasta kacang bergizi) selama tiga bulan terus-menerus. Sekarang, kondisi Minhaj Gedi Farah sudah jauh lebih baik. Apalagi setelah tranfusi darah berhasil dilakukan terhadapnya.

Bahkan saat ini, berat tubuh Minhaj Gedi Farah sudah mencapai 8 kilogram, suatu berat tubuh normal untuk anak seusia Minhaj Gedi Farah. Kini Minhaj Gedi Farah tampa gemuk, sehat, dan ceria dalam menjalani hari-harinya. (diolah dari sumber:forumvivanews.com)
Renungan

Dunia ini membutuhkan orang-orang yang peduli yang berani berjuang sampai titik darah terakhir. Dunia ini membutuhkan orang-orang yang mau berkorban demi keselamatan orang lain. Tindakan peduli apa yang telah kita lakukan demi keselamatan orang lain hari ini?  (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar