Latihan dan Dedikasi

“Latihan dan Dedikasi”

“Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya,
tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
(1Tim 4:7b-8)
 
Jalan sukses adalah jalan penuh air mata, penuh tetesan keringat, dan penuh perjuangan. Jalan sukses adalah jalur hidup yang menghargai proses demi proses yang berat dan tidak mudah. Ada tahapan demi tahapan yang harus dilalui dalam tiap langkah dan waktunya. 

Tiada sukses yang instan, kalaupun ada biasanya sukses yang kontroversial ataupun sukses yang negatif.  Sukses sejati membutuhkan sebuah proses berliku, melelahkan dan penuh dengan pengorbanan.

*****

Bai Yunshan, seorang ahli kungfu dari Yushu, Propinsi Jilin, China, berhasil menguasai tekhnik kungfu yang langka. Pria ini mampu bergelantungan terbalik bagai kelelawar dan bergerak cepat seperti burung diudara.

Teknik kungfu ini dapat dikuasai oleh Bai Yunshan setelah menjalani latihan keras dan penuh dedikasi selama 20 tahun. Pria yang kini berusia 26 tahun ini, telah berjuang menguasai teknik ini sejak usia masih sangat belia, yaitu usia 6 tahun.

Bai Yunshan, telah menghiasi hari-harinya selama 20 tahun dengan ketekunan, kesungguhan dan ketetapan hati yang kuat. Pernah jatuh? Pasti.. Pernah hampir menyerah? Ya. Pernah kesakitan? Tentu.

Tetapi, hasil kerja keras selama 20 tahun berbuah manis. Saat ini, mungkin hanya Bai Yunshan adalah satu-satunya orang yang sudah menguasai teknik kungfu ini.

Dengan kemampuan menguasai teknik langka yang sulit ditiru ini, kini Bai Yunshan berupaya memasuki level baru di dalam hidupnya. Pria ini ingin menjadi bintang film kungfu! (diolah dari sumber: okezone.com)

Renungan

Latihan dan dedikasi adalah dua kata yang saling berkaitan satu sama lain. Latihan adalah upaya terus menerus untuk membiasakan diri dalam melakukan suatu aktifitas yang penting bagi kita.

Sementara dedikasi adalah persembahan atau pengabdian dengan pengorbanan atau untuk tujuan yang mulia. Dedikasi adalah sebuah perjuangan tanpa lelah, tanpa mengeluh dan tanpa mau menyerah atas kegagalan.

Sudahkah kita latihan beribadah melebihi melebihi latihan badani? Sudahkah kita mengutamakan hal-hal rohani melebihi hal-hal duniawi? Sudahkah kita memiliki dedikasi dengan pengorbanan yang pantas didalam hidup ini?
(Hamba-Nya:Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar