“Ayah Yang Rela Dikuliti Tanpa Bius”

“Ayah Yang Rela Dikuliti Tanpa Bius”

“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat.7:11)

Ayah yang penuh belas kasih adalah ayah yang mampu memberi segala hal yang terbaik yang dari dirinya sendiri. Ayah yang baik bukan hanya sekedar memberi materi, kasih atau perhatian. Ayah yang baik bahkan sanggup memberikan dirinya sendiri demi kelangsungan hidup anak yang dikasihinya.

Seorang ayah yang baik sanggup menghadapi keterbatasan materi dengan ketidakterbatasan immateri yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Ayah yang baik adalah ayah yang menerima kita sebagai pribadi terbaik yang pantas dikasihi,dihargai dan diperjuangkan dengan keringat dan darah. 

*****

Ayah yang penuh kasih ini rela kakinya dikuliti tanpa pembiusan yang memadai demi pemulihan tubuh putrinya yang menderita luka bakar parah. Biaya operasi yang sangat mahal dan kerinduan untuk menyaksikan operasi putrinya  secara langsung adalah alasan utama Du Jinhui mengambil keputusan nekat ini.

Meskipun harus menjerit dan berteriak menahan rasa sakit yang luar biasa, Du Jinhui masih terus meminta dokter Shi Longjie yang mengoperasinya, mengambil  kulitnya lebih banyak lagi. Bagi Du Jinhui, petani miskin yang tinggal di Provinsi Hebei,China ini, keselamatan  putrinya jauh lebih penting daripada rasa sakit yang harus ditanggungnya akibat operasi penuh resiko ini.

Luar biasanya, proses pendonoran kulit oleh Du Jinhui, yang  melakukan operasi di  RS Hebei Friendship di Shijiazhuang, China, disaksikan langsung dengan mata kepala sendiri oleh putrinya. Sungguh, pengorbanan yang sangat mengharukan ini adalah perbuatan pantas yang hanya sanggup dilakukan oleh seorang ayah yang penuh kasih.

Walau Du Jinhui hanyalah seorang petani miskin, tapi sesungguhnya, Du Jinhui adalah ayah yang kaya dengan kasih. Ayah yang luar biasa ini sungguh pantas jadi teladan hidup bagi semua orang. (diolah dari sumber:surya.co.id)

Renungan

Kekayaan materi tidak pernah dapat menggantikan kekayaan kasih sayang yang paling dibutuhkan oleh semua orang. Hanya kasih yang mampu membuat kita berkorban lebih dari yang seharusnya. Hanya kasih yang sanggup membuat kita bertahan  mengatasi berbagai keadaan sulit didalam hidup ini.

Ketika kita menyaksikan kemalangan dan kesusahan sesama, masih dapatkah kita berkilah tanpa memberi pertolongan? Apalagi ketika anggota keluarga kita yang mengalami penderitaan.  Hanya pribadi yang penuh kasih yang mampu menolong meski harus berkorban bagi sesama. Mari belajar memberi yang terbaik dengan tenaga, pikiran, waktu, kasih dan harta kita. (Hamba-Nya: Bertinus Sijabat-Yogyakarta)


Posting Komentar

0 Komentar