Ahli kecantikan sukarela dari Tiananmen. Kecantikan bukan hanya terkait dengan penampilan fisik secara harafiah. Kecantikan yang lebih indah adalah kecantikan dari dalam atau inner beauty. Berbeda dengan kecantikan fisik, inner beauty tidak lekang oleh panas dan tidak lapuk oleh hujan.
Inner beauty tidak terbatas oleh waktu. Justru, inner beauty tetap dapat memancarkan pesona seiring dengan perjalanan waktu. Inner Beauty inilah yang terpancar dari seorang nenek tua bernama Liu Yuzhen sehingga mendapatkan predikat ahli kecantikan Sukarela di Tiananmen.
|
Ahli kecantikan Sukarela di Tiananmen
|
Liu Yuzhen adalah seorang wanita yang peduli dengan kebersihan kota yang dicintainya. Saking pedulinya, bahkan ia sangat jarang absen dalam membersihkan lapangan Tiananmen, Beijing selama 17 tahun terakhir.
Para petugas keamanan dan kebersihan yang resmi bahkan
sampai menyebut Liu Yuzhen sebagai "Ahli Kecantikan Sukarela di
Tiananmen." Tentu, gelar ini adalah sebuah gelar yang dianugrahkan oleh
karena pengakuan yang tulus atas aksi nyata yang tiada duanya.
|
Ahli kecantikan sukarela di Tiananmen Liu Yuzhen
|
Satu
harapan yang coba ditebarkan oleh Liu Yuzhen adalah semoga aksi sapu
sampah setiap hari yang diperbuatnya dapat menjadi teladan bagi warga
yang lain. Bila hal itu terjadi, maka aktifitas sapu sampah lapangan
Tiananmen pasti menjadi lebih ringan. (Diolah dari sumber: Okezone.com)
Renungan Ahli Kecantikan Sukarela Di Tiananmen
Kepedulian kita tidak semata dilihat dari seberapa banyak hal-hal ideal yang kita ungkapkan. Lebih dari sekedar kata, sumbangsih nyata adalah hal-hal sederhana yang kita lakukan setiap hari, meski tanpa ada imbalan sama sekali.
|
Ahli kecantikan sukarela di Tiananmen Nenek Liu Yuzhen |
Sang nenek Liu Yuzhen setia melakukan aksi nyata membersihkan Tiananmen sejak tahun 1974 sampai sekarang. Konsistensi ahli kecantikan sukarela di Tiananmen ini dilakukan meskipun tanpa ada iming-iming uang sama sekali. Bukankah sikap hidup Liu Yuzhen ini mempertontonkan inner beauty yang sejati, tanpa make up tanpa kepalsuan?
Ya, hidup masih bisa bermakna dan bermanfaat dengan menunjukkan inner beauty. Dengan cara ini, apa yang kita lakukan dapat dinikmati manfaatnya oleh begitu banyak orang.
Aksi
nyata apa yang kita perbuat yang bermanfaat, yang
berguna bagi sesama kita dan berpengaruh baik bagi generasi kita? Ingat, dalam melakukan aksi nyata yang positif, uang bukanlah segala-galanya. Justru ketulusan, kepedulian, dan kesungguhan hati adalah kecantikan hati yang sesungguhnya. (Yogyakarta. Bertinus Sijabat)
0 Komentar