cara mengenali motif yang menggerakkan

“Mengenali Motif Yang Menggerakkan”

“Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?” (Rom 2:4)

Motifasi dasar apa yang menjadi penggerak bagi anda ketika mengambil suatu keputusan? Hal-hal apa yang selalu menjadi daya dorong luar biasa dalam usaha anda  untuk melakukan sesuatu yang berbeda?  

Tentu, ada perbuatan yang dilakukan dengan landasan  niat yang mulia, tapi ada juga perbuatan yang terjadi karena motifasi yang sepele.  Jadi, ketika kita mengetahui motif yang menggairahkan kita dalam bertindak, pada saat itulah perbuatan dahsyat bisa terjadi dalam hidup kita.

*****

Patrizia Reggiani, istri Maurizio Gucci, ahli waris keluarga Gucci, memilih mendekam di penjara daripada harus merendahkan diri dengan bekerja di luar penjara.  Bagi Patrizia Reggiani, yang dihukum karena membunuh suaminya, prinsip hidup lebih baik menanggung duka di dalam mobil mewah Roll-Royce daripada merasa gembira diatas sepeda adalah prinsip hidup yang harus dipegang teguh.

Profesor Corey, seorang pria yang dijuluki sebagai "The World's Foremost Authority" sejatinya adalah seorang aktor, komedian, dan aktivis kaya raya. Namun selama 17 tahun terakhir, setiap hari, tujuh hari seminggu, sang profesor dengan penampilan seorang tunawisma mengemis di sepanjang jalan Manhattan's East 35th Street, Amerika.
Bagi sang profesor yang tinggal di apartemen seharga 3,5 juta dollar AS, hanya ada tiga kemungkinan alasan yang mendorongnya melakukan  kegiatan yang tidak biasa ini. Pertama, kesepian akibat kematian sang istri.  Kedua, butuh  dana untuk sumbangan  bantuan medis anak-anak di Kuba. Ketiga, sekedar untuk aktualisasi penampilan.
Andy  Ray Harris, seorang pria dari Utah, Amerika Serikat (AS), makan bayi-bayi  tikus dengan alasan  tidak mau  kalah dari ular. Baginya, makan bayi-bayi tikus tidak lebih dari sekedar uji keberanian.
Alfred Davies, seorang pria dari Belgia, rutin menyusuri jalanan kota Brussels menggunakan pakaian penguin karena terobsesi dengan penguin.  Pengalaman pahit  akibat  suatu kecelakaan yang dialaminya beberapa tahun sebelumnya, telah menyebabkan dirinya berjalan terhuyung-huyung.  Nah, dengan menggunakan pakaian penguin, Alfred Daniel  jadi tampil penuh percaya diri. (diolah dari berbagai sumber)
Renungan
Motifasi atau niat dasar apakah yang selalu menjadi pemicu dan pemacu bagi kita untuk bertindak? Apakah hanya sekedar agar tampil beda, supaya tampak keren, atau ada motivasi mulia yang melandasi setiap tindakan kita?
Motifasi atau niat semulia apapun tidak akan menghasilkan sesuatu jika hanya sekedar niat tanpa tindakan. Mari kita bertindak sesuai dengan motifasi yang benar sehingga akhirnya  mampu menciptakan tindakan yang luar biasa. Sudahkah kita termotifasi dalam bertindak dan berkarya?(Hamba-Nya: Bertinus Sijabat)

Posting Komentar

0 Komentar