Keterampilan Ekstra di Saat-saat Ekstra

“Keterampilan Ekstra di Saat-saat Ekstra”
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
(Rom 12:2)

Ketika musim  badai sedang terjadi ketika harus belajar  merayap telungkup menyusuri bumi, dan ketika musim angin sepoi  kita baiknya  berjalan tegak dengan kedua tangan terentang. Setiap mengalami pergantian musim, kita membutuhkan penyesuaian baru yang lebih baik agar selalu bisa lebih eksis.
*****

Sebuah penelitian terbaru terhadap burung Hope yang telah dipasangi pemancar satelit sehingga dapat   dilacak aktifitas kesehariannya melalui satelit  benar-benar menghasilkan penemuan yang mengagumkan. Meski terbiasa terbang dengan kecepatan penuh, burung Hope akan mengubah kecepatan terbangnya menjadi sangat perlahan ketika sedang menghadapi badai tropis Gertz.
Ketika menantang angin badai, burung Hope mampu bertahan pada kecepatan 14 kilometer per jam selama 27 jam. Tapi setelah berhasil melewati badai, maka burung Hope langsung melaju dengan kecepatan terbang mencapai 145 kilometer per jam dengan menggunakan daya dorong angin badai.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Bryan Watts, Director of the Center for Conservation and Biology, College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat telah melakukan pemantauan terhadap  pergerakan burung Hope selama 3 tahun terakhir. 
Menurut analisa Bryan Watts,  kemampuan luar biasa ini kemungkinan karena burung Hope mampu menyimpan energi ekstra dalam jumlah yang cukup  ketika harus melakukan perjalanan jarak jauh.  Bahkan tampak dengan  jelas, bahwa burung Hope sadar akan tantangan berat yang harus dihadapinya dalam setiap pergerakan hidupnya.  (Diolah dari sumber: VIVAnews)

Renungan
Ketika burung Hope yang hanya memiliki bobot hanya antara 350 sampai 400 gram harus  melakukan perjalanan jauh, sang burung sudah tahu bahwa pasti ada tantangan hidup yang siap menghadangnya. Kenyataan inilah yang memampukan sang burung Hope melakukan penyesuaian dalam kecepatan pergerakannya.
Begitu juga dengan kita.  Ketika badai kehidupan sedang mengamuk, mari kita belajar melakukan penyesuaian-penyesuaian  baru dalam menghadapi masalah. Ketika badai masalah sedang terjadi, maka kita mungkin perlu  mengurangi kecepatan, menyesuaikan pengeluaran, atau menambahkan penghasilan baru. Sudahkah kita menyesuaikan diri dengan keadaan tanpa harus mengabaikan jati diri kita yang sejati?  (Hamba-Nya:Bertinus Sijabat) 

Posting Komentar

0 Komentar