Anak Yang Berbakti

”Anak Yang Berbakti”

Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.  (1Tim 5:4) 

*****
Jangan tunggu sampai besok apa yang dapat anda lakukan hari ini. Jangan tunggu sampai nanti hal-hal terbaik yang dapat kita lakukan saat ini. 


Berbakti berarti dengan sengaja memutuskan untuk menghormati, menghargai dan menundukkan diri pada seseorang yang penting. Bakti adalah suatu tindakan aktif yang tampak dari kesunguhan hati dan kerelaan untuk senantiasa mempersembahkan yang terbaik  dalam kondisi apa saja.


Mari belajar dari seorang anak yang berbakti, seorang gadis manis bernama Xu Dahui. Gadis yang berbakti ini dengan sepenuh hati  rela berkorban apa saja supaya senantiasa dapat  memberikan  kasih sejati  pada  kedua orangtuanya. Xu Dahui  membuktikan baktinya  pada setiap kesempatan, baik atau tidak baik, saat suka maupun duka,  saat tak punya apalagi saat  punya pada kedua orangtuanya.

                                                                    

                                                        
                                                                          Xu Dahui bersama ayahnya (Foto: Changjiang Daily)

****
Masa sulit tidak mampu  membuat Xu Dahui menjadi terjepit. Justru kesulitan demi kesulitan yang hadir silih berganti  di dalam hidupnya malahan  menjadikan dirinya semakin tangguh  dan arif dalam menyikapi berbagai tantangan hidup.

Xu Dahui tidak pernah mengeluh, meski harus merawat ibunya yang sakit dan harus menjaga ayahnya yang sedang menderita kelumpuhan parsial akibat pendarahan otak akut. Padahal Xu Dahui harus melakukan semua itu disela-sela kesibukan aktifitas kuliahnya di Institut Bioengineering Wuhan, China.


Tanpa malu atau minder, bahkan Xu Dahui, dengan penuh kasih membawa ayahnya ke ruang kuliah bersama dengan dirinya. Hal ini dilakukannya untuk memudahkan dirinya merawat ayahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Xu Dahui bekerja sebagai penjaga kantin dan penjual pulsa di masa jeda kuliah. Hebatnya, meski harus berjuang membagi waktu antara belajar, bekerja dan merawat ayah dan ibunya, sang gadis manis Xu Dahui mampu meraih nilai tertinggi di hampir semua mata kuliah yang diambilnya.  (Sumber: Okezone)

Renungan

Seberapa besar  bakti yang kita tunjukkan kepada diri sendiri, sesama dan orangtua kita? Apakah kita sungguh-sungguh menyatakan kasih yang nyata kepada mereka melalui perbuatan kita?
 
Sang gadis Xu Dahui, dengan kebesaran hati bahkan mampu merawat ayahnya dengan cara membawanya ke ruang kuliah dan ke tempat kerjanya. Bagaimana cara anda menunjukkan bakti kasih kepada orangtua anda hari ini? (Hamba-Nya: Bertinus  Sijabat)

Posting Komentar

0 Komentar