“Waduh, Tagihan Rumah Sakit Pria Ini Sebesar Rp 412 Miliar”


Komputer hanya menghasilkan output sesuai dengan input yang diberikan kedalamnya. Tampaknya, prinsip Garbage In Garbage Out (GIGO) kurang dipahami dengan baik oleh Bronx-Lebanon Hospital Center.

Tanpa pengecekan yang teliti, Rumah Sakit Bronx-Lebanon Center, melalui mitra penagihannya, yaitu PHY Services, langsung mengirimkan penagihan kepada para pasien. Padahal, tagihan yang dikirimkan ini ternyata adalah tagihan yang keliru akibat kesalahan komputer.

Dalam tagihan yang tidak biasa ini, para pasien dimintai tagihan yang mencapai jutaan dollar per pasien. Seorang pasien yang pernah dirawat karena pneumonia, Alexis Rodriguez, mendapat tagihan sebesar 44,8 juta dollar AS atau sekita Rp 412 miliar. Akibat tagihan ini, pria yang kini pengangguran ini hampir jatuh sakit karena berpikir bahwa tagihan itu benar adanya. Alhasil, para pasien yang menerima tagihan super mahal ini, mengajukan keberatan kepada pihak rumah sakit.

Komplain inilah yang menyadarkan pihak PHY Services akan kekeliruannya. Dan akhirnya, PHY Services mengakui bahwa kejadian ini terjadi karena kesalahan komputer. (diolah dari sumber:kompas.com)

Renungan

Dalam kondisi seperti ini, bisakah komputer disalahkan? Bukankah komputer hanya bekerja sesuai dengan input yang dimasukkan kedalamnya? Sejujurnya, human touch atau sentuhan manusia masih tetap lebih baik dibandingkan dengan pelayanan full computerized. Lagipula, kalau ada kesalahan komputer, bukankah seharusnya orang yang mengoperasikannyalah yang bisa dipersalahkan? (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar