“Demi Hidup Pria Ini, Seluruh Anggota Keluarga Rela Berkorban”

 “Hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Mat 19:19) 
Kisah keluarga dari India ini adalah kisah nyata mengenai kasih yang rela berkorban. Setiap anggota dalam keluarga ini bersedia memberikan ginjalnya kepada saudaranya yang sangat membutuhkan.

Pada tahun 2002, secara tiba-tiba kedua ginjal Jaswant Singh tidak berfungsi dengan baik. Hal ini membuat Jaswant membutuhkan ginjal untuk menyambung hidupnya.

Saat itu, kakak perempuannya, Harjindar Kaur, 36, dengan penuh kasih mendonorkan satu ginjalnya untuk menolong sang adik. Ginjal ini sempat berfungsi dengan baik, tetapi setahun kemudian, Jaswant Singh harus kembali menjalani cuci darah rutin.

Tidak tega melihat penderitaan Jaswant, dua tahun kemudian, adik perempuannya, Ranvir Kaur,27, dengan rela mendonorkan ginjalnya. Walau sangat menolong, ternyata ginjal inipun hanya bisa berfungsi dengan baik selama 14 bulan.

Tubuh Jaswant menunjukkan penolakan atas ginjal ini. Keadaan ini kembali memaksa Jaswant untuk menjalani cuci darah lagi.

Setelah melalui rembuk bersama, keluarga besar Jaswant memutuskan bahwa apapun harus dilakukan agar lelaki ini tetap hidup. Kali ini, giliran sang ibu, Amar Kaur,56,  yang maju dengan  mendonorkan ginjal bagi Jaswant.

Keluarga yang penuh kasih ini memang adalah keluarga yang sangat sederhana. Jaswant Singh membuka usaha studio foto kecil-kecilan. Ayahnya adalah seorang penjual susu, dan saudara laki-lakinya adalah seorang sopir. Tetapi kekayaan keluarga ini jauh melampaui kekayaan material, kekayaan keluarga ini adalah kekayaan kasih yang tak ternilai.

Tersentuh dengan ketegaran keluarga ini, dengan penuh kasih pula, para dokter di Rumah Sakit Ginjal Nasional India mengambil keputusan bijak. Para dokter ini memutuskan untuk menggratiskan biaya operasi, yang membutuhkan dana sebesar  900.000 rupee atau sekitar Rp.190 juta.

Sekarang, ginjal donor dari ibunya dapat berfungsi dengan baik dalam tubuh Jaswant. Lelaki ini kini bisa menjalankan studio foto kecil-kecilan untuk membantu menghidupi keluarganya.

Jaswant  menyatakan terimakasih, rasa salut, dan kagum atas perbuatan kasih dari seluruh anggota keluarganya. Lelaki ini mengakui bahwa semua pengorbanan keluarga sangat menyentuh dan menguatkan hatinya untuk terus berjuang hidup.

“Saya tidak bisa membalas apa pun. Saya berutang budi, dan atas kebesaran hati mereka, saya masih hidup,” kata Jaswant dengan penuh syukur.

Renungan

Keluarga Jaswant  tidak pernah ragu untuk berkorban demi menyelamatkan nyawanya. Keluarga ini bukan hanya rela kehilangan tanah pertanian, rela memberikan ginjal, bahkan saudara perempuannya menegaskan bahwa ia  rela mati demi kehidupan Jaswant Singh. Saat ini, perbuatan kasih yang bagaimana yang kita sebarkan dalam hidup kita? (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar