“Sifat Kompulsif Terhadap Update Status Teman, Sangat Berbahaya!”

“Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.” (Ams 15:30)
Kebiasaan  mengintip status update terbaru teman di jejaring sosial memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Rasa ingin tahu yang berlebihan ini, ternyata memiliki dampak negatif yang luar biasa.

Dawn Billings, seorang psikoterapis dari Florida menemukan bahwa sifat usil memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan jiwa. Bahkan pada tingkatan tertentu, memiliki dampak buruk pada kesehatan fisik.

Dampak ini bisa terjadi akibat sifat terlalu kompulsif dalam mengintip update teman.  Ada tiga dampak negatif, yang perlu kita ketahui, supaya kita menjadi lebih sadar dengan kesehatan kita sendiri.

Pertama, dapat  memicu kegemukan. Hal ini terjadi karena perilaku mengintip status teman biasanya dilakukan dengan diam-diam. Rasa takut ketahuan dan  keinginan agar tidak ketahuan justru membuat stres. Keadaan ini akan memicu peningkatan hormon kortisol, yang bisa membuat seseorang menjadi makan berlebihan.

Kedua, dapat mengakibatkan imsonia atau susah tidur. Seseorang yang selalu ingin tahu akan merasa gelisah sendiri jika belum menuruti keinginan untuk memperoleh kabar terbaru dari targetnya. Keadaan ini dapat mengakibatkan terganggunya jam tidur dan memicu penyakit susah tidur.

Ketiga, dapat mengakibatkan kerusakan otak. Meningkatnya kadar hormon kortisol dapat mengakibatkan terpacunya aliran darah kebeberapa bagian otak. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan bagian frontal lobe, yang sangat penting dalam  kecerdasan dan kemampuan untuk  mengambil keputusan. (diolah dari sumber: detikhealth.com)

Renungan

Kabar baik mempunyai dampak yang positif bagi kesehatan jiwa. Sebaliknya, kabar buruk justru dapat memicu stres. Dengan pemahaman seperti ini, mari kita menjaga diri dengan berani mengubah kebiasaan jelek yang merugikan diri sendiri. Mari menjalin persahabatan dengan cara yang sehat! (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar