“Nazzaning, Sembuh Dari Lumpuh dengan Hidroterapi”

“Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”
(1Tes 5:21)
Seorang pakar syaraf sudah menyatakan bahwa hidroterapi tidak bisa dilakukan terhadap kucing. Bahkan pakar syaraf ini tidak merekomendasikan sama sekali terapi fisik ini untuk kesembuhan Nazzaning, seekor kucing kesayangan Florence Rostami.

Akan tetapi, Florence memiliki pendapat berbeda. Wanita ini tahu benar, bahwa kucing kesayangannya sangat suka dan bisa berenang dengan baik.


Dan hanya terapi renang inilah yang diperkirakan paling efektif untuk kesembuhan Nazzaning dari penyakit kelumpuhan yang dideritanya. Oleh karena itu, Florence membulatkan tekad untuk menempuh jalan yang  tidak biasa ini.

Nazzaning, kucing keturunan Turkish Van berbulu putih ini, akhirnya menjadi kucing pertama yang melakukan hidroterapi di Water 4 Dogs, pusat rehabilitasi hewan di Manhattan. Padahal pusat rehabilitasi ini sebenarnya hanya diperuntukkan khusus bagi rehabilitasi  anjing.

Pada awal terapi, Nazzaning hanya bisa mengeong keras dan tampak gugup menjalani hidroterapi ini. Namun setelah beberapa  sesi, Nazzaning mulai tampak menikmati proses penyembuhan yang dilakukan dengan cara berenang ini.

Hidroterapi diawali dengan sesi treadmill selama tiga puluh menit. Kemudian, Nazzaning harus berenang di kolam dengan kedalaman 1,3 meter dibawah pengawasan seorang  ahli terapis. Sang ahli terapis memegang sebagian tubuhnya, sementara Nazzaning berusaha berenang dengan menggerakkan kakinya didalam kolam.

Tujuan terapi ini adalah agar dapat memperkuat tungkai kaki Nazzaning  dan melatih gerak otot secara keseluruhan. Untuk kesembuhannya, Nazzaning harus mengikuti  3 kali sesi hidroterapi setiap minggu. Selain itu, Nazzaning juga harus menjalani latihan ringan dan pijat khusus dirumah.

Akhirnya, usaha penyembuhan yang mahal dan tidak biasa ini memberikan hasil yang signifikan. Nazzaning  mengalami kesembuhan dari kelumpuhannya, dan bisa berjalan normal kembali seperti biasa. (diolah dari sumber:republika.co.id)

Renungan

Jangan langsung menerima mentah-mentah perkataan vonis tidak bisa, walau perkataan itu diucapkan oleh pakar.  Kita membutuhkan usaha keras  melebihi untaian kata-kata  untuk dapat mencapai suatu hasil yang luar biasa. Jadi, jangan menyerah sebelum mencoba dengan kerja keras! (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar