“Leah, Melewati Krisis Dengan Memikirkan Boyband Idolanya”

  “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” (Ams 17:22)
Komplikasi penyakit usus buntu, penyakit septicaena kronis, dan penyakit Chron  mengakibatkan Leah Price harus berjuang menghadapi kematian. Gadis ini harus mengalami operasi berulang-ulang dan mengalami isolasi yang sangat ketat di rumah sakit.

Dalam keadaan kritis ini, Leah Price, gadis berusia 15 tahun ini, bertahan hidup dengan mendengarkan lagu-lagu dari  boyband favoritnya, yaitu JLS dari Inggris. Bahkan setiap kali membicarakan JLS, Leah tampak sangat bersemangat dan merasakan kurangnya rasa sakit.


Ibunya dan para perawat berupaya menghubungi band JLS  agar dapat menyemangati Leah pada masa kritisnya. Walau semula hanya diminta supaya mengirimkan kartu ucapan, ternyata  personil JLS justru menelepon Leah langsung kerumah sakit untuk mendukung kesembuhannya.

Leah menangis saat mendengar suara langsung dari idolanya. Semangat  dan gairah hidupnya meningkat tajam. Tumbuhnya semangat hidup Leah berpengaruh positif  pada kemampuan tubuhnya dalam melawan infeksi penyakit ganas yang dideritanya.

Dampaknya, Leah mengalami pemulihan kesembuhan yang lebih cepat. Bahkan Leah, diizinkan untuk menjalani rawat jalan karena perkembangan kesehatannya yang sudah  baik.

Tidak cukup hanya dengan menelepon. Berkat dukungan badan amal Rays of Sunshine, akhirnya Leah mendapat kunjungan pribadi dari personil band  JLS secara langsung pada bulan November 2011.(diolah dari sumber: detikhealth.com)

Renungan

Gairah hidup yang berkobar-kobar dapat mempengaruhi kinerja tubuh menjadi lebih baik. Kekuatan semangat hidup ini bahkan mampu mempercepat penyembuhan sakit penyakit.

Pertanyaannya, sudahkah kita bersemangat dalam menjalani hidup  ini dan berusaha membangkitkan semangat hidup orang lain? Jadilah pengobar semangat perjuangan dalam keseharian kita. 
(Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar