Jovie Wyse, Berjuang Mengatasi Penyakit Berhenti Bernafas Setiap Kali Tidur

“Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!” (Maz 31:25)

Pada usia dua bulan, Jovie Wyse sudah harus mendapatkan perlakuan tracheostomi, yaitu bantuan dari luar lubang saluran nafas. Gadis  kecil ini menderita penyakit sindrom hipoventilasi kongenital pusat (CCHS).


Penyakit  ini mengakibatkan Jovie akan secara otomatis berhenti bernafas ketika tidur. Akibatnya, Jovie Wyse, yang tinggal di Worcester, Inggris,  harus menghabiskan waktu selama 21 jam sehari dalam ventilator agar bisa bertahan hidup.


Setiap hari, kedua orangtuanya harus memastikan bahwa Jovie selalu dekat dengan ventilator, guna menjaga keselamatannya. Sepanjang malam, seorang profesional kesehatan harus berjaga-jaga untuk memastikan nafasnya tetap stabil.

Dalam keadaan sulit seperti ini, kehadirann Chris dan Lorna Wyse, orangtua Jovie, serta kehadiran tenaga kesehatan terlatih sangat penting dalam kehidupan Jovie. Jadi, Jovie, yang saat ini berusia enam bulan,  harus selalu mendapat  perhatian ekstra detail dalam setiap aspek hidup kesehariannya.

Meskipun kondisi Jovie  begitu berat, kedua orangtuanya senantiasa  menaruh harapan agar Jovie dapat  tumbuh normal seperti anak yang lain. Kedua orangtua yang penuh kasih ini selalu berjuang  agar Jovie sehat, kuat, dan hidup.(diolah dari sumber: republika.co.id)

Renungan

Kehidupan Jovie dan perjuangan kedua orangtuanya mengajarkan banyak hal yang bermanfaat bagi kita. Pertama, hidup ini sangat berharga. Jadi mari kita benar-benar melakukan yang terbaik dalam hidup ini. Jangan sia-siakan hidup  kita dengan mengeluh, cengeng atau menyalahkan keadaan.

Kedua, usaha kita sangat berharga. Kita harus terus-menerus melakukan usaha keras, tanpa henti, dan penuh dedikasi dalam mengerjakan pelayanan bagi diri sendiri dan sesama.

Ketiga, dalam keadaan apapun, kita harus senantiasa belajar menabur harapan.  Kita tidak boleh putus asa dalam ketika menghadapi cobaan. Kita harus berusaha, berjuang dan berdoa tanpa lelah. (Bertinus Sijabat-Yogyakarta)

Posting Komentar

0 Komentar