“Hidung dan Telinganya Dipotong Suami, Wanita Ini Tetap Tegar!”


Wanita asal Afganistan ini harus menikah pada usia 12 tahun. Bukan karena cinta, tetapi karena dipaksa oleh sang ayah demi melunasi hutang! Dan sejak pernikahan itu, kehidupan Bibi Aisha benar-benar berubah. Suaminya kerap menyiksa Aisha dan memaksanya untuk tidur dikandang hewan.

Tak tahan dengan penderitaan ini, Bibi Aisha mencoba untuk melarikan diri. Namun, upaya ini tidak berhasil karena Aisha tertangkap saat  berusaha melarikan diri. Aisha kemudian dijatuhi hukuman yang sangat tidak manusiawi oleh suaminya. Tanpa belas kasih sama sekali, telinga dan hidung Aisha dipotong!

Dalam keadaan terluka parah, dengan darah disekujur tubuhnya, dan dengan tenaga yang masih tersisa, Aisha pun mengambil keputusan nekat untuk berjalan ke rumah kakeknya. Tak tega melihat keadaan Aisha, kakek dan ayahnya kemudian membawanya ke sebuah fasilitas medis Amerika Serikat untuk mendapat perawatan.

Upaya pertolongan yang dilakukan oleh tim medis selama perawatan berhasil menyelamatkan nyawa Bibi Aisha. Hanya saja, wanita ini terpaksa harus kehilangan hidung dan telinga. Meski demikian, Bibi Aisha berani tampil di Majalah Time edisi Agustus 2010. Wanita ini ingin menunjukkan kepada dunia mengenai kehidupan perempuan Afganistan.

Organisasi Grossman Burn Fondation kemudian membawa Bibi Aisha ke Amerika Serikat. Dan setelah menjalani operasi hidung palsu atau  prosthetic nose, kini Bibi Aisha, 19 tahun, sudah bisa tersenyum kembali. Semoga, kehidupan Bibi Aisha benar-benar cerah secerah wajahnya! (diolah dari sumber: tribunnews.com)

Renungan

Perjuangan hidup Bibi Aisha memang sungguh luar biasa! Wanita ini mampu menghadapi kesulitan, kesakitan dan penderitaan dengan penuh ketabahan. Dan buahnya adalah kehidupannya kemudian dipulihkan! Bagaimana dengan kita, apakah kita menyerah kalah dengan berbagai kesulitan atau justru kita makin kuat dengan adanya kesulitan? (Bertinus Sijabat-Yogyakarta) 

Posting Komentar

0 Komentar