Setia Sampai Mati

“Setia Sampai Mati”

“Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya.”
(Amsal  25:13)

Berapa lamakah waktu penantian ideal yang  dapat  menunjukkan kadar kesetiaan anda terhadap kekasih jiwa anda?  Jika jawaban anda  masih kabur, apalagi bila cendrung sangat diplomatis, maka kisah nyata kesetiaan wanita luar biasa ini dapat menjadi pelajaran penting bagi kita.

*****
    (Shantamaya Limbu: BBC News)

Panggilan tugas yang harus dijalani  oleh seorang prajurit sejati, Baburaja Limbu merupakan titik awal  ujian kesetiaan cinta dari sang istri Shantamaya. Bagaimana tidak, Baburaja Limbu harus segera bergabung dengan brigade pasukan Gurkha yang  berperang membela Inggris dalam perang dunia II di  Myanmar. Padahal pasangan suami-istri ini sedang menikmati masa-masa kebahagiaan di tahun pertama pernikahan mereka.

Setahun setelah keberangkatan sang suami ke Myanmar, datanglah berita duka yang menyatakan bahwa seluruh pasukan brigade Gurkha menghilang dan tidak diketahui nasibnya. Tetapi Santamaya justru memilih untuk tidak meyakini berita kemungkinan sang suami sudah meninggal dunia. Dengan kesungguhan hati dan dengan penuh kesetiaan Santamaya tetap berharap bahwa suatu hari sang suami akan datang kembali ke pelukannya.

Detik demi detik penantian terus berjalan, minggu demi minggu pengharapan terus disemaikan. Bulan demi bulan terus berganti, bahkan tahun demi tahun penantian pun  tidak mampu menggoyahkan keteguhan hati Shantamaya untuk bersama kembali dengan sang suami tercinta.

Bahkan sampai usia delapan puluh satu tahun, setelah menunggu selama enam puluh enam tahunpun, Shantamaya tetap kokoh dengan keyakinan bahwa sang suami pasti akan kembali. Baginya, cintanya pada sang suami adalah cinta sejati yang tidak tergantikan oleh siapapun.

Dengan penuh kejujuran Shantamaya mengungkapkan,” Cinta terhadap sang Baburaja Limbu telah berlabuh demikian dalam dihatiku, sehingga sang suami adalah kehidupan bagi diriku sendiri.” Sungguh benar kata pepatah, cinta sejati tidak pernah mati. (Diolah dari sumber: Okezone.com)

Renungan

Setia berarti tetap dan teguh hati  baik pada saat suka maupun duka. Setia juga berarti  tetap patuh dan taat  saat bersama ataupun saat tidak bersama. Setia berarti berpegang penuh pada  keyakinan bahwa cinta yang terbaik adalah cinta yang dibawa sampai akhir hayat.

Jika demikian dalamnya makna kesetiaan, yang harus teruji oleh waktu, kesulitan dan penantian yang tak berbatas,  sudahkah kita berani mengatakan betapa kita termasuk orang yang setia? Shantamaya telah  memilih hidup sendiri demi kesetiaannya pada sang suami. Sudahkah kita setia dalam kehidupan kita? (Hamba-Nya: Bertinus Sijabat)

Posting Komentar

0 Komentar